Pengepungan Dibukit Duri Film Terbaru Joko Anwar Angkat Cerita Kekerasan Anak Muda Masa Lalu

0

Jakarta – Setelah sukses dengan berbagai karya sebelumnya, Joko Anwar kini kembali dengan film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri (judul internasional: The Siege at Thorn High), yang akan tayang pada 17 April 2025 di bioskop Indonesia. Film ini merupakan hasil kerjasama pertama antara studio Hollywood Amazon MGM Studios dengan rumah produksi asal Asia Tenggara, Come and See Pictures.

Pengepungan di Bukit Duri adalah film kedua produksi Come and See Pictures setelah sukses besar film Siksa Kubur yang meraih 17 nominasi Piala Citra dan lebih dari 4 juta penonton. Film ini menandai babak baru dalam karir Joko Anwar yang telah berkarya lebih dari 20 tahun. Mengusung genre drama-aksi, film ini juga menjadi tantangan baru bagi Joko, yang kali ini mengangkat isu sosial yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, yakni meningkatnya kekerasan antar remaja.

Film ini dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, dan sejumlah wajah baru dalam perfilman Indonesia. Ceritanya mengikuti Edwin (Morgan Oey), seorang pria yang berjanji pada kakaknya yang telah meninggal untuk menemukan anaknya yang hilang. Edwin akhirnya menjadi guru di SMA Duri, sekolah bagi siswa-siswa bermasalah, di mana ia harus menghadapi tantangan besar saat kerusuhan meletus di kota dan ia terjebak di sekolah bersama Diana (Hana Pitrashata Malasan), sambil terus mencari keponakannya yang hilang.

Menurut Joko Anwar, film ini berangkat dari kegelisahannya terhadap profesi guru di Indonesia. Naskah film ini telah ditulis sejak 2007, namun masalah yang diangkat, seperti rendahnya apresiasi terhadap profesi guru, masih terus berlangsung hingga sekarang. “Saya sangat prihatin dengan rendahnya apresiasi terhadap guru di Indonesia. Hal ini menjadi latar belakang pembuatan film ini. Saya berharap, meskipun film ini dibalut dengan cerita thriller-aksi, isu ini dapat menjadi bahan diskusi yang berguna,” ujar Joko dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta, (30/1).

Situasi yang digambarkan dalam film ini berlatar tahun 2007, saat Indonesia tengah menghadapi gejolak sosial yang disebabkan oleh diskriminasi rasial dan ketegangan antar kelompok. Dalam kondisi yang semakin memburuk ini, Edwin harus berjuang untuk bertahan hidup di sekolah yang kini menjadi arena pertempuran hidup dan mati. Isu-isu sosial seperti kekerasan remaja dan rendahnya kualitas pendidikan menjadi fokus utama dalam film ini.

Produser Tia Hasibuan menyampaikan, film ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perfilman Indonesia hingga setara dengan produksi internasional. Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan yang penting dan relevan bagi masyarakat Indonesia, khususnya terkait dengan tantangan pendidikan dan sosial yang sedang dihadapi.

Dengan dukungan dari Amazon MGM Studios dan para pemeran berbakat, Pengepungan di Bukit Duri dipastikan akan menjadi tontonan yang menarik dan penuh makna. Jangan lewatkan film ini yang akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 17 April 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *