Dampak Covid 19 Membuat Buruh Indonesia Makin Terpuruk.

0

Jakarta,24/9/2020

Laporan,DARMAWANSYAH

Jakarta-tv.com-Peningkatan jumlah penderita Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat dan buruh/pekerja lebih waspada. Penularan yang terjadi secara masif ini sering disebabkan ketidak pedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan diri dari lingkungan sekitar.

Penularan covid-19 lebih rentan terjadi kontak langsung pada penderita seperti percikan air ludah atau droplets. Kondisi droplets yang menempel pada benda atau pada orang lain inilah yang menyebabkan penyebaran virus bisa cukup tinggi dalam waktu singkat.

Berdasarkan data Disnakertrans DKl sudah tertafsirkan 88.835 buruh dari 11.104 perusahaan yang terdata, rinciannya sebanyak 16.065 pekerja dari 2.008 perusahaan terkena PHK dan 72.770 pekerja dari 9.096 perusahaan yang sudah dirumahkan.

Terkait banyaknya tenaga kerja yang dirumahkan, Bambang Getero, SH, Sekjen (FKUI KSBSI DKI) angkat bicara. Menurutnya, para pekerja di sektor industri adalah pejuang yang menggerakkan perputaran roda perekonomian, tanpa mereka industri akan ambruk saat covid-19 makin mewabah.

Pemerintah dan pengusaha harus lebih memperhatikan nasib pekerja, ujarnya, saat wawancara di kantor FKUI DKI JAKARTA jl.Duku Barat Kec. Koja, Rabu (23/9/2020)

PHK bisa saja terjadi kapan saja akibat respon dunia usaha, pasalnya tidak ada kepastian kapan wabah akan berakhir sehingga menimbulkan kepanikan dan keresahan disektor keuangan, mengingat dampak pandemi yang ditanggung pekerja.

Bambang Getero meminta stimulus lain misalnya, keringanan pajak, keringanan penagihan listrik, penurunan suku bunga kredit pinjaman,hingga bantuan bahan pokok di berikan pada pekerja harian lepas dan juga masyarakat pra sejahtera,ucapnya.

Terkait dampak pandemi pemerintah juga sangat lamban dan terkesan cuci tangan menyelesaikannya, padahal dampak covid19 telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang yang kehilangan kerja dan paling terbesar di jakarta, sebagian dari mereka adalah tulang punggung keluarga dan saat ini mereka butuh pekerjaan,ungkapnya.

Terakhir dia menyampaikan kalau pun PSBB diperketat kembali, pemprov DKI JAKARTA harus bersikap tegas menindak pengusaha yang “NAKAL” yang memanfaatkan situasi. “kami meminta harus ada aturan yang tegas saat buruh diperlakukan tidak adil tanpa memandang bulu, pandemi ini juga jangan dijadikan ajang kepentingan politik, tapi utamakan nilai-nilai kemanusiaan,”tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *