Tak Sanggup Bayar Lawyer Fee, Masa Kejayaan Bos Mata Elang Mulai Pudar
Jakarta | Masalah demi masalah seperti tak habis mengampiri Bos Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) Hendra Lie (HL). Sejak berseteru dan saling gugat dengan Direktur Utama PT. Wahana Agung Indonesia Propertindo, Fredie Tan, masa kejayaan Hendra lie dinilai banyak orang sudah semakin pudar.
Sejak gugatan hukumnya kalah disemua persidangan dan berujung eksekusi Gedung MEIS Ancol oleh pihak Pengadilan, HL kini dikabarkan tengah bermasalah dengan mantan pengacara dan kuasa hukum, terkait belum dilunasinya pembayaran Lawyer Fee. Padahal nilainya tergolong tidak besar.
Hugo Singarimbun, SH, dalam keterangan persnya menyampaikan jika tagihan lawyer fee kepada HL sangat kecil dan tidak besar. Tidak sebanding dengan nama besar.
“Pokoknya tagihannya kecil kok. Tidak ada artinya dibanding dengan nilai demi menjaga hubungan baik,’’ kata Hugo, Rabu, (2/2/23)
Sebelumnya, pada masa pandemik Covid-19, pemilik Twins Hotel Jakarta itu, juga santer diberitakan menunggak pajak senilai miliaran rupiah. Meskipun sudah diklarifikasi pihak MEIS, toh publik tetap menduga HL saat ini sedang mengalami kebangkrutan.
Berita HL menunggak pajak berawal dari informasi bocoran tagihan dan undangan kepada perusahaan property PT. City Island Utama (CIU) oleh pihak Dispenda Pemkot Jakarta Utara yang pada tahun 2018 sd 2020 diketahui belum melunasi pajaknya. Diketahui salah satu pemegang saham PT. ICU dimiliki HL bersama pengusaha lain.
Saat berita ini diturunkan, HL memang belum dapat dikonfirmasi. Pendiri GodBless itu sepertinya kian jauh dari hoki dan keberuntungannya. Di usia kepala tujuh, menurut pengakuan Yosafat kepada Hugo Singarimbun jika bosnya HL saat ini sedang sakit dan tengah dalam perawatan dokter.
“Soal kepastian pembayaran Lawyer Fee, masih menunggu. Karena beliau saat ini sedang sakit. Nanti kalau sudah sembuh, pasti segera kami kabarkan,’’ tukas Yosafat.
